Saturday, August 10, 2019

Jangan Lewatkan Kerugian Capai Rp2,45 T di 2018

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk selanjutnya menyediakan kembali (restatement) laporan accounting mereka buat tahun 2018. Karena restatement itu, Garuda Indonesia yg awal mulanya membuat laba bersih US$5 juta atau Rp699, 9 miliar (kurs Rp13. 999 per dolar AS) di tahun kemarin saat ini harus menulis bukti lain.

Mereka nyatanya mencatat rugi bersih sebesar US$175 juta, atau kira-kira Rp2, 45 triliun. Berdasar pada laporan keterbukaan di Bursa Dampak Indonesia (BEI) diambil Jumat (26/7) , Garuda Indonesia mengatur penghasilan lain-lain bersih dari mulanya US$278, 8 juta berubah menjadi US$38, 9 juta.

Akan tetapi, perusahaan tak melaksanakan restatement atas beban-bebannya, terkecuali beban pajak yg awal mulanya US$14 juta berubah menjadi US$46 juta.
Simak Juga : laporan perubahan ekuitas

Pergantian laba pula memengaruhi keseluruhan ekuitas perusahaan. Kalau awal mulanya ekuitas terdaftar US$910, 2 juta jadi saat ini ekuitas perusahaan sesuai US$180 juta berubah menjadi US$730, 1 juta.

Lihat pula : Luhut Meminta China Turunkan Bea Sewa Pesawat Garuda
Penilaian pula kelihatan di pendataan keseluruhan asset dari mulanya US$4, 37 miliar berubah menjadi US$4, 16 miliar serta liabilitas dari mulanya US$3, 46 miliar berubah menjadi US$3, 43 miliar.

Gak itu saja, perusahaan pula melaksanakan restatement atas sejumlah tanda pada laporan accounting kuartal I 2019. Karena pergantian laba, jadi perusahaan melakukan perbaikan urutan ekuitas kuartal I dari US$971, 1 juta berubah menjadi US$791, 1 juta.

Setelah itu, penilaian dilaksanakan pada pendataan keseluruhan asset dari US$4, 53 miliar berubah menjadi US$4, 32 miliar serta liabilitas dari US$3, 56 miliar berubah menjadi US$3, 53 miliar.

Sekadar kabar, restatement ini adalah keharusan dari Otoritas Layanan Keuangan (OJK) . Keharusan dikasihkan imbas dari laporan accounting Garuda Indonesia 2018 yg memiliki masalah.

Soal laporan accounting itu tampak sehabis dua komisaris Garuda Indonesia, Chairal Tanjung serta Dony Oskaria menampik buat mendatangani laporan accounting 2018.
Artikel Terkait : indonesia GDP

Kedua-duanya miliki ketaksamaan opini berkenaan pendataan transaksi dengan Mahata sejumlah US$239, 94 juta pada pos penghasilan. Karenanya belumlah ada pembayaran yg masuk dari Mahata sampai akhir 2018.

Biarpun belumlah ada pembayaran, manajemen terus tuliskannya jadi penghasilan. Tulisan itu bikin kemampuan keuangan Garuda Indonesia mencatatkan laba bersih.

Walau sebenarnya awal mulanya perusahaan tidak untung sebesar US$216, 58 juta. Mengenai di restatement itu, anak upaya Garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia dimaksud sudah menulis surat ke Mahata buat menghentikan kontrak sesuai sama rujukan Tubuh Pemeriksa Keuangan (BPK) .

No comments:

Post a Comment