Saturday, August 3, 2019

Jangan Lewatkan Jejak Sejarah Ir. Soekarno di Bandung

Agustus adalah bulan bersejarah untuk Indonesia. Ya, lantaran di bulan berikut ini, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Nah, buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung. Apa serta dimana jejak peristiwa yg dibiarkan Ir. Soekarno di Kota Kembang? Inilah :

1. Sel Banceuy


Buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung.
Jejak peristiwa pertama merupakan Penjara Banceuy di Jalan Banceuy. Penjara Banceuy dibuat oleh pemerintah Belanda pada tahun 1877. Pada 29 Desember 1929, Soekarno dan tiga relasi dari PNI, Maskoen, Soepriadinata, serta Gatot Mangkoepraja diamankan di Yogyakarta kemudian dijebloskan ke penjara Banceuy saat sekitar 8 bulan.

Sekarang sel Penjara Banceuy sisa Soekarno di tahan lebih terurus, sesudah faksi Pemkot Bandung merawatnya. Kecuali bangunan berbentuk sel, sekarang kita dapat lihat sisa-sisa perjalanan Soekarno. Di penjara itu dihiasi kalimat pernyataan Bung Karno, “Koe Korbankan Dirikoe di Penjara Ini Buat Bangsa serta Negaraku Indonesia”. Tiruan Bendera Merah-Putih pula tertancap dalam tiang di muka penjara.

Gambar Soekarno dalam ukuran besar buat mengingat jasanya pula terpasang pada dinding berbarengan ukiran Garuda serta teks Pancasila. Bentuk penjara yg masih utuh seperti waktu Bung Karno di tahan Pemerintah Belanda ini konsisten dengan pintu besi hitam komplet dengan kuncinya.

Di muka area penjara ada tugu batu dalam sebuah kotak yg dipagari. Tubu batu itu sisa kamar mandi Bung Karno. Di penjara yg dahulu bernomor lima serta digunakan Bung Karno pada tahun 1929 sampai 1930 itu pula ada sebuah meja memanjang dibalut kain hijau.

Landraard
Buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung.

Tempat peninggalan Bung Karno sesudah itu masih terjalin dengan penjara Banceuy, adalah Gedung Indonesia Menuntut. Gedung ini tempat Bung Karno membacakan pledoi atau pembelaan dalam suatu sidang atas gugatan pemerintah Belanda yg menggap udah membahayakan negara.

Bangunan ini berdiri pada 1906, tapi masih dimanfaatkan jadi tempat tinggal. Serta sejak mulai 1971 bangunan yg terdapat di Jalan Pelopor Kemerdekaan itu jadi Gedung Pengadilan Belanda atau Landraad.
Simak Juga : struktur teks editorial

Gedung ini pada akhirnya dinamakan Indonesia Menuntut sama dengan judul pledoi yg dicatat Bung Karno pada persidangan 18 Agustus sampai 22 Desember 1930. Pledoi yg dibacakan Bung Karno diatur di Penjara Banceuy. Di Gedung Indonesia Menuntut, kita dapat membaca isi pledoi yg dibikin Bung Karno.

Rumah Inggit Garnasih
Buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung.

Jejak peristiwa yang lain, Rumah Inggit Garnasih. Rumah ini masih erat hubungannya dengan Penjara Banceuy serta Indonesia Menuntut, lantaran saat di penjara serta menekuni sidang di Landraad, Inggit Garnasih adalah pendamping setia Bung Karno. Bahkan juga di Rumah Inggit Garnasih juga awal Bung Karno mesti ada dibalik terali besi.

Rumah Inggit Garnasih ada di Jalan Ciateul No. 8. Pada November 1997 nama jalan ditukar jadi Inggit Garnasih jadi bentuk penghargaan pada wanita yg sudah pernah memperoleh Sinyal Penghormatan “Bintang Mahaputera Utama”.

Dalam rumah ini, Bung Karno bukan cuma hanya tinggal, tetapi juga jadi tempat awal berdirinya parpol paling tua di Indonesia adalah Partai Nasional Indonesia. Dalam rumah bersejarah ini terdapat sejumlah memorabilia waktu Bung Karno tinggal berbarengan Inggit Garnasih. Kita bisa juga memperoleh info komplet narasi Bung Karno waktu pertama hadir ke Bandung, sekolah di ITB, menikah dengan Inggit Garnasih sampai jadi presiden.

Sel Bung Karno di Lapas Sukamiskin
Buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung.
Artikel Terkait : struktur teks cerita sejarah

Sesudah itu Sel di Lapas Sukamiskin tempat dimana Bung Karno menekuni periode tahanan sesudah ketetapan pengadilan di Gedung Indonesia Menuntut mengatakan bapak prokmalator kita bersalah. Di sel nomer 223 yg terdapat di Blok Timur Lantai II itu Bung Karno menekuni periode tahanan sejak mulai Desember 1930 sampai Desember 1931.  Dalam sel memiliki ukuran 2. 5×3. 2 mtr. itu masih tersimpan tempat tidur beralaskan besi, suatu meja catat, almari serta bangku kayu, dan tempat bersihkan tangan yg digaunakan Bung Karno.

Sayangnya tak ada hasil karya Bung Karno yg dibikin saat menekuni tahanan di Lapas Sukamiskin tersimpan. Tapi dalam tempat berikut ini akhir narasi panjang Bung Karno menekuni tahanan berkenaan partai PNI yg dirasa pemerintah Belanda jadi suatu pelanggaran.


Gedung Merdeka
Buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung.

Jejak peristiwa sesudah itu yaitu Gedung Merdeka. Di gedung yg cuma miliki jarak 50 mtr. dari Alun-alun Bandung ini, sudah pernah diadakan Pertemuan Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 dimana Bung Karno sebagao pengagasnya. Sesudah dibukanya (KAA) , nama Indonesia kian besar di mata dunia. Ditambah lagi KAA yg membuahkan Dasasila Bandung adalah cikal dapat pergerakan non-blok. Sekarang peristiwa KAA dapat disaksikan di Museum KAA yg ada di sisi Gedung Merdeka. Di museum KAA, semua perjalanan pertemuan terdokumentasikan secara baik.

Dari Gedung Merdeka serta Museum KAA, dapat banyak realitas peristiwa yg dapat diperoleh. Serta yg penting lebih kenal Bung Karno jadi Bapak Bangsa yg sangatlah disegani dunia. Serta KAA jadi satu diantaranya pikiran briliannya.

Gedung ITB

Buat mengingat jasa-jasa sang Proklamator, Ir. Soekarno, tak ada kelirunya kita mendatangi peninggalan sejarahnya di Bandung.

Jejak peristiwa Bung Karno paling akhir gedung Institut Technologi Bandung (ITB) , di Jalan Ganecha, area Ir. H. Juanda (Dago) . Sesudah lewat peristiwa sangatlah panjang, pada akhirnya nama ITB diresmikan pada 2 Maret 1959 oleh Bung Karno. Jauh sebelum memiliki ITB, Soekarno pula adalah mahasiswa dalam tempat itu saat waktu bernama THS (Technische Hoogeschool) . Pada tahun 1926 atau disaat berusia 25 tahun, Soekarno sukses mengakhiri kuliahnya serta memiliki hak memanfaatkan gelar Civile Ingeniuer (Insinyur Sipil) . Pada 27 Januari 1962, Soekarno dianugerahi gelar doktor oleh almamaternya (ITB) .

No comments:

Post a Comment