Wednesday, September 11, 2019

Beginilah Kelanjutan Implementasi Indonesia-Mozambik PTA

Direktur Perundingan Bilateral, Kementerian Perdagangan (Kemendag) , Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, realisasi Indonesia-Mozambik PTA (Preferential Trade Agreement) masih menanti kesepakatan DPR.

" Kita bakal berikan dari pemerintah Indonesia. Dalam soal ini, presiden kita kirim surat ke DPR. Ada pengamatan di-attach di DPR, hingga DPR tahu keuntungan serta efeknya ini, " katanya di Double Tree by Hilton Hotel, Jakarta, Rabu (4/9) .

Sekarang, Made melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) serta menyatukan surat suport berkaitan realisasi Indonesia-Mozambik PTA.
Simak Juga : analisis SWOT adalah

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita berujar, Mozambik akan jadi hub (pusat) perdagangan Indonesia dengan Afrika. " Saya lihat sampai ke pelabuhan yg dapat diperlukan. Kedalamannya, mereka telah ready. Kita dapat masuk ke banyak pasar lain, " katanya pada Rabu (4/9)

Enggar menjelaskan, dibutuhkan langkah ratifikasi supaya kesepakatan itu terwujud. " Kita legal scrubbing [pencocokan hukum ke-2 negara] dahulu. Penerjemahannya, baru kita utarakan, " katanya.

Awal mulanya, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian serta Perdagangan Mozambik Ragendra Berta de Sousa tanda tangani kesepakatan Indonesia-Mozambik PTA di kota Maputo, Mozambik, Selasa (27/8) , waktu ditempat. Artikel Terkait : analisis militer

Di daerah Benua Afrika, Mozambik sebagai negara maksud export ke-17 Indonesia di benua Afrika. Keseluruhan perdagangan Indonesia-Mozambik tahun 2018 sebesar USD91, 88 juta ; dengan export Indonesia tertera sejumlah USD61, 4 juta serta import sebesar USD 30, 5 juta. Karena itu, Indonesia surplus USD30, 9 juta.

Lewat kesepakatan itu, Mozambik memberikannya penurunan harga kurang lebih 217 pos harga terhadap Indonesia, salah satunya produk perikanan, buah-buahan, minyak kelapa sawit, margarin, sabun, karet, produk kertas, alas kaki, serta produk tekstil. Sedang Indonesia memberikannya penurunan harga kurang lebih 242 pos harga terhadap Mozambik, seperti kapas, tembakau, produk perikanan, sayur-sayuran, serta kacang-kacangan.

Produk export khusus Indonesia ke Mozambik pada 2018 yakni minyak kelapa sawit serta turunannya (USD27, 3 juta) ,   sabun (USD 9, 8 juta) , industrial monocarboxylic fatty acids (USD 7, 9 juta) , organic surface-active agents (USD3, 3 juta) , kertas serta karton (USD2, 8 juta) , karung serta tas (USD1, 5 juta) , margarin (USD1, 5 juta) , semen portland (USD1, 1 juta) . Sedang, produk import khusus Indonesia dari Mozambik yakni kacang tanah (USD22, 6 juta) , tembakau tak diproses (USD4, 1 juta) , kapas (USD2, 8 juta) , bijih mangan serta konsentrat (USD417 ribu) , besi kombinasi (USD246 ribu) , kacang polong kering (USD197 ribu) .

No comments:

Post a Comment