Friday, September 6, 2019

Beginilah Cara Coiling & Wicking Vaporizer

Untuk mereka yang ingin membuat gulungan Coil Vape, cermati sebelum beli kawat tidak untuk beli ukuran yang salah. Ukuran kawat dikatakan dalam gauge, atau AWG (american wire gauge) . Makin kecil ukurannya, makin tebal kawatnya. Makin tebal kawat, makin kecil ohmnya.

Coil yakni komponen panas buat menguapkan cairan pada alat penguap pribadi. Alat penguap pribadi listrik pun memakai koil. Akan tetapi, apa yang akan saya ulas di sini yaitu koil vaporizer personal mekanik. Alat penguap pribadi mekanik rata-rata memakai RDA (Rebuildable Dripping Atomizer) / RTA (Rebuildable Tank Atomizer) . Seperti namanya,  kita akan membuat vaporizer kumparan mekanik pribadi kita sendiri pada alat penyemprot. Nah, koil, khususnya pada RDA / RTA / partial clearomizer
ini yang akan kita ulas.


Coil mechanical personal vaporizer biasanya terbuat dari kawat kanthal (kawat yang kebanyakan terbuat dari besi, krom, serta aluminium) . Kawat Kanthal seringkali diperlukan jadi koil sebab bisa membendung panas sampai 1. 200 ° C (titik lebur) . Terkecuali itu, kawat kanthal rata-rata didesain sampai bisa menghantarkan listrik secara baik.
Mau membuat vaporizer kumparan mekanis pribadi, kawat kumparan ini dibikin berubah menjadi kumparan, lalu sambungkan ujung-ujung kawat ke kutub positif serta negatif dari alat penyemprot yang diperlukan. Selanjutnya, di koil kami memposisikan media penyerap cairan (kapas organik / tali silika) . Sewaktu kita hidupkan alat penguap pribadi mekanik, koil akan memanaskan media penyerap cairan yang kita pakai, sampai cairan yang terdapat dalam media bisa menjadi uap yang dapat kita hirup.

Metode Wicking yang Benar

Simak Juga : rumus tabung
Coiling Wicking Pasang Coil Kapas Seting RDA RTA RDTA

Rintangan
Pada dasarnya, rintangan coil mechanical personal vaporizer dikuasai oleh 2 perihal, ialah ukuran diameter kanthal serta panjang kanthal yang kita pakai. Rata-rata pemakai mechanical personal vaporizer memakai rintangan coil seputar 0. 3-1. 2 ohm (grup rintangan) .

Ukuran diameter kanthal yang diperlukan buat coil mechanical personal vaporizer rata-rata kira-kira di antara 24-28 AWG (American Wire Gauge, grup ukuran kawat yang biasa diperlukan buat kanthal) . Makin besar angka ukuran AWG, makin besar juga hambatannya (ukuran diameter makin kecil) . Panjang kanthal yang diperlukan buat coil mechanical personal vaporizer juga bertindak penting pada rintangan coil. Makin panjang kanthal yang diperlukan, makin besar juga hambatannya. Tersebut disini tabel dari ukuran kawat kanthal pada rintangan per cm :

– AWG 30, buat coil 1. 5Ω – 2. 0Ω
– AWG 28, buat coil 0. 5Ω – 1. 5Ω
– AWG 26, buat coil 0. 2Ω – 0. 8Ω

makin kecil ukuran AWG nya, makin ngebul hasil nya
serta selanjutnya ukuran khantal dalam ukuran yg lebih gampang kita kenali

26 awg 0. 40 mm
28 awg 0. 32 mm
30 awg 0. 26 mm
32 awg 0. 20 mm
34 awg 0. 16 mm

Dengan memakai rumus W = V²/R, kita bisa mengalkulasi besarnya tenaga yang dibuat oleh mechanical personal vaporizer, dengan anggapan situasi baterei penuh miliki Voltase sebesar 4. 2 Volt serta kualitas dan kekuatan mechanical mod akan alami penurunan sejalan menambahnya umur eh bukan namun voltase baterei. karenanya sesepuh vaporizer lebih menentukan elektrical mod buat daily vapingnya sebab elektrical intelegence mod dapat mengontrol output voltase sama dengan yang agan pengin.

Kerap ada yang menanyakan berkaitan single coil serta double coil. Perhitungannya simpel saja, dengan ukuran serta panjang kanthal yang sama, apabila memakai double coil, hambatannya akan terdiri dua (umpama : dua coil miliki rintangan semasing 0. 6 ohm, apabila kedua-duanya dipasang pada satu piranti, jadi rintangan yang terjadi pada piranti itu yakni 0. 3 ohm) .

Simak juga : Ini Ketidaksamaan Dampak Nikotin serta TAR pada Rokok

Butuh dilihat, rintangan yang sangat kecil bisa memicu kehancuran pada baterei, dan rintangan yang sangat besar akan membuat uap yang dibuat tidak maksimum.

Metode Membuat Coil
Metode Membuat Coil
Metode Membuat Coil
Panjang kanthal yang kita pakai kerap tidaklah terlalu kita cermati. Yang biasa kita cermati dalam membuat coil mechanical personal vaporizer yakni ukuran AWG, jumlahnya lilitan (jadi wakil panjang kanthal) , serta besarnya diameter lilitan kanthal (bukan diameter kanthal tersebut, tapi diameter dari LILITAN kanthal) . Lalu bagaimana caranya membuat coil supaya rintangan yang dibuat tidaklah terlalu kecil serta tidaklah terlalu besar? Jadi contoh, di sini kita coba buat coil dengan rintangan seputar 0. 5-0. 6 ohm.

Perlengkapan yang diperlukan (kami contohkan pada RDA) :
Kawat kanthal 26 AWG
Obeng (atau tabung yang lain) memiliki ukuran 2mm
Gunting
Obeng lain (sesuai dengan sekrup pada kutub positif & negatif atomizer)
Kapas organik / tali silika
Tang / pinset
torch/ korek bara

Beberapa langkah Membuat Coil Vape :

Lilit kawat kanthal ke obeng memiliki ukuran 2mm, sekitar 5 lilit. Lilitan dibikin sepadat mungkin.

Gunting tersisa kawat, beri jarak seputar 2cm di antara akhir lilitan ke titik kawat digunting.

Diamkan obeng 2mm dalam situasi masih terbelit kawat.

Kendurkan (dilepaskan bisa pula) sekrup pada kutub positif & negatif atomizer (rata-rata berbentuk tiang) .

Tambahkan / pasang ujung-ujung kawat ke kutub positif & negatif atomizer (rata-rata berbentuk lubang ditengah-tengah tiang) . ) . Cermati kawat jangan sentuh sisi lain (basic serta penutup) dari atomizer tidak hanya tiang kutub. Diamkan kawat masihlah dalam situasi melilit obeng 2mm.

Apabila 3 tiang, tambahkan ujung-ujung kawat ke tiang tengah serta tepi (kiri / kanan sama pula) .

Apabila 2 tiang, tambahkan ujung-ujung kawat ke tiang kiri serta kanan.

Pasang & mengencangkan sekrup pada tiang kutub positif & negatif atomizer. Diamkan kawat masihlah dalam situasi melilit obeng 2mm. Jangan sangat kencang sebab bisa akan memutuskan kawat, tapi jangan sangat longgar pun sebab bisa memicu coil tidak terdeteksi.

Bebaskan obeng 2mm dari lilitan kawat.

Tekan tombol firing (tombol buat menyalakan piranti) , hingga lilitan menyala merah, LEPASKAN tombol firing, lalu tekan perlahan-lahan ujung kiri kanan lilitan dengan tang / pinset, sampai lilitan merapat. Ulangilah langkah ini seringkali hingga lilitan rapat serta rapi (seperti gambar berikut ini) .

Apabila udah rapat serta rapi, rata-rata kala lilitan menyala, menyala nya mulai dari tengah lilitan (seakan nyala nya mengalir dari tengah ke tepi) .

Tambahkan kapas organik / tali silika seperlunya, jangan sangat padat, jangan sangat longgar.

Teteskan liquid hingga menyerap rata di semuanya kapas organik / tali silika.

Nyalakan personal vaporizer Anda saat beberapa waktu, cek adakah sisi kawat yang menyala pada saat kapas organik / tali silika masih basah. Apabila ada sisi kawat yang menyala walaupun sebenarnya kapas organik / tali silika masih basah, uap yang kita hirup akan merasa panas & benar-benar tidak enak. Coba tukar kepadatan kapas (dilonggarkan / dipadatkan) , bereskan bentuk lilitan, atau jika masih tidak dapat, ulangilah buat coil baru.

Apabila semua berjalan mulus, pasang cap (penutup) atomizer, mechanical personal vaporizer Anda siap diperlukan.

Baterei Vape
Butuh dilihat untuk pemakai mechanical personal vaporizer, khususnya pembuat coil mechanical personal vaporizer. Keamanan baterei harus benar-benar diistemewakan. Kekeliruan pemakaian baterei bisa memicu kehancuran pada baterei itu, bahkan juga bisa memicu baterei itu meledak.

Tiap baterei miliki arus maximum yang bisa dikeluarkan (Maksimal Continuous Discharging Current, saya ucapkan dengan MCDC) , rata-rata tersebut pada baterei dengan grup “A” (Ampere) . Baterei dengan kualitas rendah rata-rata miliki MCDC yang rendah juga. Makin rendah MCDC satu baterei, baterei itu akan makin tidak dapat buat mengatasi coil mechanical personal vaporizer dengan rintangan kecil. Rintangan minimal buat semasing baterei bisa dihitung dari rumus R = V/I. Buat lebih detilnya, saya ilustrasikan dua baterei sebagaimana berikut.

Baterei kualitas bagus :
MCDC = 20-30A (Samsung 25R, Sony VTC, LG HB6, HD2, HE4, HG2 etc)
Voltase kala penuh = 4. 2 Volt
Rintangan minimal coil yang bisa diperlukan = V/I = 4. 2/30 = 0. 14 ohm
Tenaga maximum yang bisa dibuat = V²/R = 4. 2²/0. 14 = 126 Watt

Baterei biasa :
MCDC = 10A (Batre copotan laptop, yang berakhiran FIRE dan sebagainya)
Voltase kala penuh = 4. 2 Volt
Artikel Terkait : rumus keliling lingkaran

Rintangan minimal coil yang bisa diperlukan = V/I = 4. 2/10 = 0. 42 ohm
Tenaga maximum yang bisa dibuat = V²/R = 4. 2²/0. 42 = 42 Watt

Nampak ketidaksamaan yang subtansial di antara baterei kualitas bagus serta baterei biasa. Butuh diingat, baterei juga miliki usia, makin seringkali baterei digunakan, makin rendah kekuatan baterei itu. Jadi, sangat bijak untuk pemakai mechanical personal vaporizer buat memakai baterei dengan kualitas yang bagus sampai kita bisa lebih bebas dalam membuat coil mechanical personal vaporizer.

Butuh diingat juga, ini hanya perumpamaan. Fakta belum semestinya persis sama dengan teori. Jadi, benar-benar bijak juga apabila kita cari aman saja dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Contohnya, apabila selesai kita kalkulasi, rintangan minimal coil yang bisa diperlukan oleh baterei kita yakni 0. 14 ohm, bikin serendah-rendahnya 0. 2 ohm buat coil mechanical personal vaporizer kita.

Rangkuman

Pengerjaan coil mechanical personal vaporizer menggenggam kegunaan penting dalam uap yang dibuat dari mechanical personal vaporizer. Sebab voltase tidak dapat ditata, jadi rintangan coil lah yang kita mengatur buat dapatkan hasil yang diharapkan.

Banyak metode lain dalam membuat coil mechanical personal vaporizer, ini cuma salah satunya metode yang dapat disebut paling basic ketimbang beberapa cara yang lain. Buat pemakai mechanical personal vaporizer, khususnya pembuat coil mechanical personal vaporizer, silahkan bereksperimen dengan coil yang Anda bikin. Tapi ingat, keselamatan yakni nomer satu.

Buat meringkas berkaitan rintangan coil, saya uraikan sejumlah point yang dapat digenggam :

Makin KECIL angka pada AWG, makin KECIL juga HAMBATAN coil.
Makin SEDIKIT LILITAN kanthal, makin KECIL juga HAMBATAN coil.
Makin KECIL DIAMETER LILITAN kanthal, makin KECIL juga HAMBATAN coil.
Serta yang paling akhir, makin KECIL HAMBATAN coil, makin BANYAK UAP yang dibuat (umpama jalanan, makin rintangan kecil (tidak macet, tidak berlubang) , makin lancar kendaraan melalui)

Hitungan-hitungan yang saya uraikan datang dari semua yang sudah saya tekuni sejauh ini. Saya sendiri belum betul-betul cari beberapa sumber ilmiah dari hitungan-hitungan yang saya melakukannya. Apabila ada kekeliruan pemakaian rumus / hitungan, memohon dikoreksi. Pokoknya, melakukan ini dengan risiko sendiri atau bahasa maduranya DO WITH YOUR OWN RISK ! ! !

No comments:

Post a Comment