Monday, October 7, 2019

Jangan Lewatkan Pembelajaran Matematika yang Menarik bagi Siswa

BARU 1 tahun berubah menjadi guru Matematika, Tevan yang masih berumur 25 tahun ini telah bisa mengharumkan serta mengusung nama baik SMP Kristen YSKI Semarang ke level nasional. Berikut ini kali pertama dianya sendiri menggapai prestasi, seusai sah putuskan jadi pengajar. Tidak tanggung-tanggung, dia langsung bisa juara pada tingkat nasional.

Guru yang tinggal di jl Erowati Utara, Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara ini benar-benar diketahui kerapkali menuruti lomba serta sukses memperoleh kemenangan.
Prestasi awal kalinya dicapai kala Tevan masih duduk di kursi kuliah di program studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika Pengetahuan Pengetahuan Alam serta Technologi Info, Kampus PGRI Semarang (UPGRIS) .

Ia sudah pernah juara I tingkat nasional lomba media evaluasi matematika di Kampus Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tahun 2017. Di tahun sama, juara I Kreasi Pengembangan Evaluasi di Kampus Malang. Selanjutnya juara I National Learning Media Competition di Unnes 2018.

Menurut Tevan, penerapan Bima sekarang telah dipakai jadi media evaluasi berbasiskan technologi saat mengajar. " Saya pilih bangun area bagian datar jadi media evaluasi, sebab simpel dimainkan serta bisa dibelah. Ini geometrik, terdiri dalam balok, kubus, limas, serta prisma, " jelasnya.

Materi
Simak Juga : volume limas

Materi yang dipelajari, seperti salah satunya luas permukaan serta volume. Ada juga game pengembaraan dengan tagline keanekaragaman. Ia menerangkan, permainan itu menonjolkan tokoh Bima yang berpetualangan di desanya. Bima ke banyak kampung seperti Jawa, Sumatera kenakan pakaian kebiasaan. Seterusnya, ia bersua orang serta diberi halangan buat jawab pertanyaan.

Lomba penerapan ini diikuti 1. 074 peserta yang terdiri dalam empat definisi, guru, pelajar, dan umum game edukasi, serta virtual laboratorium. Mengenai, mereka yang selamat seleksi administrasi ada 500 orang. " Utamanya definisi guru, keseluruhan ada 150 orang yang selamat seleksi administrasi. Lantas, diambil 10 besar untuk tampil dalam grand final di Hotel Pandanaran Semarang pertengahan September lalu, mengucapkan syukur penerapan Bima Edisi Bangun Bagian Area yang diambil jadi pemenangnya, " tuturnya.

Pelajaran Matematika kadang-kadang masih dipandang seperti momok menakutkan untuk siswa di sekolahnya. Itu menjadi halangan untuk banyak guru, terhitung dianya sendiri untuk memberi evaluasi menarik. Menurutnya, bila murid telah tertarik pada pelajaran, karena itu mereka akan puas pecahkan kesulitan Matematika. Di penerapan Bima ini, siswa dapat belajar juga sekaligus main.
Artikel Terkait : volume prisma

Kepala SMP Kristen YSKI Semarang Endang Sukawati SPd MSi rasakan bangga, guru sekolahnya bisa berprestasi.   " Kami mengharap, pak Tevan dapat meningkatkan talentanya serta bisa turut lomba lain . Jelas, kami bangga sebab bawa nama baik sekolah , " ujarnya. Semangat Tevan ini didambakan dapat menebar ke guru-guru yang lain.

No comments:

Post a Comment