Tuesday, July 9, 2019

Yuk Intip Perkara Dosen Fekon Unima Demonstrasi ke Rektor

Belasan dosen Fakultas Ekonomi Kampus Negeri Manado (Fekon Unima) memberikan masukan terhadap pimpinan Kampus di muka kantor Pusat Unima, Rabu (16/3) .

Memanfaatkan mikropon, beberapa dosen berorasi serta membentangkan poster yg ditulis beberapa tuntutan. " Kami kerjakan perbuatan damai ini untuk tuntut supaya faksi Rektorat kembali lagi ketentuannya untuk senat serta peningkatan jurusan sesuai statuta 2003, " kata Jessy Langi, perwakilan dosen Fekon.

Menurut dia, permasalahan ini bermula waktu Rektor Unima mengharap pembenahan pada organisasi universitas terhitung di dalamnya yaitu senat sebelum dikerjakan penentuan Dekan. " Waktu dilihat nyatanya susunan senat yg tersebut pada SK senat tahun 2015 berlangsung kekeliruan proses, serta tak sesuai statuta Unima tahun 2003, " kata Dr Robert Winerungan.

Simak Juga : struktur teks prosedur
Dia memasukkan, semestinya banyaknya anggota Senat Fekon berdasar statuta 2003 yg ada banyak yaitu 14 orang yg terdiri dalam empat wakil dosen, tiga ex officio, lima pimpinan senat, serta dua profesor. Lantaran Fekon baru ada satu jurusan saja.

" Akan tetapi yg keluar di SK tahun 2015 itu ada 16 anggota senat, lantaran dua nama Kaprodi yg tak masuk dalam ex officio dimasukkan jadi anggota senat, lantaran yg kemungkinan ex officio yaitu ketua jurusan, " tuturnya.

Revisi dari senat itu lantas dibawa dekan ke Rektor Unima, nama hasil penentuan wakil dosen. " Kita lantas kerjakan penentuan empat anggota senat wakil dosen sesuai proses statuta Unima 2003, lantas dibawa ke Rektor akan tetapi sampai sekarang tak ada respon dari Rektor, " tuturnya.

Lantas tahun 2016 ini dalam rencana peningkatan jurusan, Rektor Unima kerjakan peningkatan Fakultas Ekonomi jadi lima jurusan adalah empat prodi jadikan jurusan serta ditambah satu jurusan baru. " Ada satu prodi yg akan berada pada Fekon, akan tetapi mendadak telah dapat jadi jurusan, walau sebenarnya belumlah ada dosen serta mahasiswa, " ujarnya.

Dekan Fekon disuruh ajukan saran pimpinan sesaat jurusan itu ke Rektor. " Waktu itu Rektor telah tanda-tangan, akan tetapi belum dicap serta mengambil nomer, Dekan jelas jika itu salah proses, sampai dihentikan, akan tetapi mendadak ada SK, " katanya.

Dekan Fekon dapat menganjurkan SK Senat Tahun 2016 dengan nama yg sama telah ada pimpinan lima jurusan, akan tetapi dihentikan kembali karena diketahuinya masih menyimpang ketentuan. " Tetapi mendadak tampak SK Senat Tahun 2016, walau sebenarnya tak di tandatangani Dekan serta tak diusulkan Dekan, akan tetapi di tandatangani oleh Rektor, serta di dalamnya ada sekian banyak kekeliruan, serta telah disebarkan itu yg kami bertanya-tanya, tanpa adanya penundaan atau pemutahuiran SK tahun 2015, " katanya.

Banyak dosen itu awalannya diterima oleh Pembantu Rektor VI akan tetapi tidak lama setalah itu Rektor Unima Prof Pilotheus Tuerah hingga serta kerjakan diskusi dengan mereka. " Semua SK itu saya yg tanda-tangan, tetapi berdasar saran dari Dekan, biarpun beda tahun tetapi kan namanya sama, serta saat ini SK tahun 2016 itu dihentikan saja, " katanya.
Artikel Terkait : contoh teks prosedur sederhana

Dia memasukkan, jika keluarnya dua SK Senat itu karena untuk peningkatan jurusan. " Untuk dikerjakan penundaan SK cuma dikerjakan oleh pengadilan atau anggota senat itu, " tuturnya.

No comments:

Post a Comment